SISTEM SYARAF
Berperan dalam proses kognitif, perilaku ( behavior ),volunter- involunter
Integrasi semua sistem tubuh
Sistem syaraf pusat (otak, medula spinalis ) :
- menerima stimulus sensoris dari lingkungan
- melalui fungsi adaptif, mempertahankan fungsi tubuh, mengendalikan perilaku dan proses volunter, mengendalikan proses bawah sadar dan involunter
penilaian neurologik :
observasi ada tidaknya fungsi otak yang abnormal, fungsi syaraf otak, fungsi serebelum, fungsi motoris dan sensoris serta refleks.
SISTEM SYARAF DAN RIWAYAT GANGGUAN SISTEM SYARAF
Rasa sakit : neuritis, terjepit
daerah nyeri, faktor pencetus, faktor memperberat, tempat pencetus
Parasthesia, perasaan abnormal
Sakit kepala : infeksi, tumor, stroke
Perubahan kesadaran : koma
Serangan epilepsi- grand mal - petit mal - psikomotor
Gangguan mental
Kelemahan, hemiparesis
CVA, TIA
Vertigo
Fasciculasi
PEMERIKSAAN SYARAF
1. Fungsi intelektual: korteks cerebri
2. Syaraf otak : syaraf I - XII
3. Refleks : fisiologis, patologis
4. Fungsi motorik
5. Fungsi sensoris
6. Fungsi cerebellum
PEMERIKSAAN SISTEM MOTORIK
Lima (5) komponen : korteks, tr.kortikospinal, extrapiramidal, cerebelum, lower motor neuron
Perhatikan : massa otot, atropi, gerakan volunter, involunter, koordinasi
Tes :
- kekuatan otot fleksor, ekstensor, abduktor, adduktor,
- keseimbangan dan langkah : pasien disuruh berjalan pada ujung jari kaki, pada tumit, tumit - jari kaki ----> amati postural, keseimbangan, gerakan lengan dan kaki : pasien tegak, langkah kaki dengan ayunan tangan
- fungsi motoris dan koordinasi : ibu jari pertemukan dengan jari-jari, menepuk paha dengan tangan, menghentakkan kaki ke lantai: ----> normal : gerakan terkoordinasi
perhatikan gerakan : fasikulasi, tremor, rigiditas, athetosis, chorea
PEMERIKSAAN SISTEM SENSORI
identifikasi berbagai stimulus sensoris
persepsi sensoris diperiksa dengan respon pasien terhadap :
- nyeri, raba ringan, raba getar
mata tertutup, benda tajam, benda lunak secara acak disentuhkan pada ekstremitas atas - bawah :
- mulai distal : tangan, lengan, kaki, paha ke proksimal (tubuh )
- pasien harus bisa membedakan rasa nyeri dan raba
cara sama memakai garpu geta, untuk rasa getar, dengan meletakkan pada tonjolan tulang
- abnormal : tak mampu merasakan nyeri atau raba, tak dapat melokalisasi sentuhan, dan tak ada rasa getar
FUNGSI CEREBRI
pemeriksaan melalui observasi perilaku pasien ( dengan wawancara, penilaian status mental, daya ingat, emosi, kognitif, perilaku )
fungsi intelektual korteks cerebri : orientasi, daya ingat, perhatian, perhitungan, fungsi bahasa
istilah
- Agnosia : tak mampu mengindera benda melalui indera khusus
a. visual ----> melihat, tidak dapat mengartikan
a. auditorus
a. taktil
- Apraxia : sulit melakukan perbuatan bertujuan
- Afasia : kekurangan dalam fungsi berbahasa lisan, tulis, dan ingatan
PEMERIKSAAN SYARAF OTAK
Tidak rutin, bila ada dugaan
SO olfaktory (1) : bau ringan;
- tes ke-dua lubang hidung dengan 2 atau 3 bahan cair yang berbau
kopi, vanili,permen
- tutup mata, tutup satu lubang hidung, tarik nafas untuk identifikasi,
ganti lubang satunya
Normal : bilateral sama
Abnormal : tak dapat identifikasi atau tak dapat membau
SO optic (II) : penglihatan / vision
- pemeriksaan ketajaman penglihatan ( kartu Snellen ) dan
- lapangan pandang
SO oculomotor (III), trochlear (IV), abducens (VI) :
Fungsi otot ekstra okuler, pupil : ukuran, respon cahaya, akomodasi, membuka palpebra atas Normal : pupil bulat, sama besar, respon pipil +, gerakan kelopak mata,gerakan pararel,
Abnormal : posisi asimetris, sebagian mata tak tertutup palpebrae, lesi, edema, gerakan abnormal,tak dapat mengikuti lapangan pandang
SO trigeminal (V) : syaraf sensoris dan motoris ----> sensasi di tiga daerah,menggerakkan rahang, refleks kornea
- fungsi motoris : observasi rahang miring ke satu sisi, suruh mengencangkan otot masseter, palpasi
- syaraf sensoris : membedakan nyeri, raba dan tekan, suruh tutup mata, tes dngan jarum / klip, kapas : tanyakan rasanya
Normal : dapat merasakan nyeri, tekan, raba ringan, pada muka dan leher
Abnormal : rasa kurang / tak ada, uni/bilateral
SO facial (VII) : fungsi sensoris - motoris : inervasi otot muka, taste (kecap) 2/3 depan lidah
- Evaluasi motoris: ekspresi; angkat alis, senyum, tunjukkan gigi, gelembungkan pipi (meniup)
normal : simetris
- Evaluasi rasa kecap : sejumlah cairan gula, garam, lemon, pada 2/3 depan lidah; mata tutup,suruh julurkan lidah
Normal : bisa membedakan rasa-rasa tersebut
Abnormal : identifikasi salah atau tak ada rasa-rasa tersebut
SO acoustik (VIII) : syaraf sensoris, untuk mendengarkan
Tes Weber ,Rine
Normal : dapat mendengarkan bilateral
Abnormal : tak dapat mendengarkan unilateral/bilateral
SO glossopharyngeal (IX) : syaraf sensoris-motoris
- pergerakan lidah, menelan, rasa kecap lidah 1/3 posterior
- fungsi motoris di tes bersama syaraf vagus (X)
- fungsi sensoris di tes bersama syaraf facial (VII)
Normal : dapat mengidentifikasi rasa kecap dengan benar, ada refleks muntah, dapat menggerakkan lidah
SO vagus (X) : syaraf motoris
- pasien disuruh membuka mulut dan mengucapkan " ah", observasi gerakan palatum molle,
Normal : uvula di garis tengah, naik simetris
- mengetahui refleks menelan dengan menyuruh pasien menelan air
SO spinal accessory (XI) :
- syaraf motoris mengendalikan pergerakan kepala dan bahu
- minta pasien mengangkat pundak ke atas, dan memutar leher melawan tahanan tangan kita
Normal : pergerakan pundak dan kepala bilateral
SO hypoglossal (XII) :
- syaraf motorik pergerakan dan kekuatan lidah
- minta pasien menjulurkan lidah, dan mendorong ke luar pipi
Normal : lidah yang menjulur simetris, dan pipi menggelembung
Abnormal : lidah asimetris, lembek, lemah, tremor,kehilangan kekuatan
PEMERIKSAAN SYARAF OTAK
tidak rutin, bila ada dugaan
SO ------>
1 : bau ringan
2 :ketajaman penglihatan(Snellen card)lapangan penglihatan
3,4,6 : fungsi otot extra okuler - relex pupil
5 : sensasi di 3 daerah muka,menggerakkan rahang, reflex
kornea
7 : mengerutkan dahi, mengangkat alis
8 : tes Weber, Rine
9,10 : gangguan refleks, tonasi suara
11 : mengangkat bahu
12 : gerakan lidah
PEMERIKSAAN REFLEK
Busur involunter: reseptor regang aferent, sinaps spinal, serabut motorik eferent, modifikator : medula spinalis
Reflek bicep : lengan fleksi pada siku, telapak tangan menghadap ke bawah,letakkan ibu jari tangan kita pada biceps, ketuk dengan refleks hammer; perhatikan fleksi siku,rasakan kontraksi biceps
Reflek tricep : lengan fleksi sendi siku,posisi menyilang dada,ketuk tendon triceps di atas siku; observasi kontraksi triceps,dan ekstensi siku
Reflek patella / lutut : pasien duduk atau baring,dengan dibantu,posisi fleksi sendi lutut, ketuk tendon patella di bawah patella, observasi kontraksi quadriceps dan ekstensi lutut
Reflek achilles / ankle : kaki fleksi sendi lutut,dorsifleksi pergelangan kaki, ketuk tendon achilles, observasi fleksi plantar
PEMERIKSAAN REFLEK
Grading refleks :
4+ : sangat menyentak, hiperaktif,sering menunjukkan penyakit, sering disertai klonus ( osilasi ritmis antara fleksi dan ekstensi )
3+ : lebih menyentak dari yang biasa, ada kemungkinan menunjukkan adanya penyakit
2+ : rata - rata normal
1+ : berkurang, normal rendah
0 : tak ada respon
TANDA BABINSKI
Pada penyakit traktus kortikospinal
Gores plantar pedis : dari lateral medial
REFLEK HOFFMAN
Angkat tangan pada jari tengah, jari-jari lain tergantung bebas
Jentikkanlah kuku jari tengah
(+) aposisi ibu jari dan telunjuk
PEMERIKSAAN SYARAF
Perkusi - nyeri tekan
Pemeriksaan fungsi
Rentang gerakan : membungkuk, ekstensi, ke lateral, rotasi
Reflek patella , achilles
Nyeri punggung 5 test :
1. Tes mengangkat tungkai lurus
- nyeri iskiadikus : 40-60"
- nyeri sakro -iliaka : elevasi penuh
2. Tes gangguan sendi sakro-iliaka
- satu tangan pada sendi
- tangan lain : lutut gerak ke kontra lateral
3. Tes membedakan nyeri vertebra
- lutut pada dada posisi fetal
dorong lutut ke dinding dada
sendi lumbosakral nyeri oleh karena teregang
4. Menyilangkan lengan di dada
sit up
otot m. rectus lemah diketahui
5. posisi tiarap
angkat paha hiperekstensi
nyeri : HNP
sakroiliitis
sprain lumbosakral
PEMERIKSAAN REFLEK
Dibandingkan kanan - kiri
Kualitas
Reflek tendon
Biceps : Cervical 5-6
Triceps : ---"--- 6,7,8
Patella : Lumbal 2,3,4
Achilles : Sakral 1,2
Hiperrefleks, klonus ----> hilang kendali tr. Kortikospinal
Reflek superfisial
R. Abdominal
Reflek Kremaster
R. perianal kauda equina
FUNGSI CEREBELUM
Serebelum : fungsi koordinasi , keseimbangan
Gangguan satu sisi ekstremitas superior - inferior
Observasi
1. Ataksia serebelar kaki lebar
2. Jatuh pada satu sisi berulang
3. Tremor serebelum intention : gerakan kasar, menyimpang
4. Berjalan melintasi ruang : tumit di depan jari kaki
Nigtasmus
Tes Rhomberg : kaki rapat mata buka tutup
Gerakan berselang - seling cepat
Jari hidung
Tumit lutut tulang kering
Pronasi - supinasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar