Kamis, 02 April 2009

mikrobiologi : Arthropoda

Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul “Arthropoda”
Penyusunan makalah ini dalam rangka penugasan Mikrobiologi & Parasitologi. Dalam penyusunan makalah ini penulis masih banyak kekurangan dan kekhilafan baik materi, tata bahasa dan isi ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis, tapi dengan bantuan dan bimbingan dari Bapak Bambang Riyadi makalah ini dapat diselesaikan. Penulis juga menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan dengan ini penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Penulis juga berharap semoga amal baik yang telah diberikan mendapatkan imbalan yang sesuai dari Allah SWT, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.



Pontianak, Juni 2007


Penulis





Daftar Pustaka

Kata Pengantar………………………………………………………… ..1
Daftar Pustaka………………………………………………………….. .2
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang…………………………………………………... 4
B. Tujuan Penulisan………………………………………………… 5
C. Ruang Lingkup…………………………………………………... 6
D. Metode Penulisan………………………………………………... 6
E. Sistematika Penulisan……………………………………………. 7
Bab II Landasan Teoritis............................................................................8
Bab IV Penutup
A. Kesimpulan……………………………………………………... 23
B. Saran……………………………………………………………. 24
Daftar Pustaka…………………………………………………………..25












BAB I
PENDAHULUAN

A. Pendahuluan
Insecta sering disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa berarti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki. Heksapoda berarti hewan berkaki enam. Diperkirakan jumlah insecta lebih dari 900.000 jenis yang terbagi dalam 25 ordo. Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali variasi dalam kelas insecta baik bentuk maupun sifat dan kebiasaannya.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis merasa tertarik untuk membahas tentang permasalahan dalam penulisan makalah ini.

B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :
a. Meningkatkan pengetahuan tentang pengertian Arthropoda.
b. Mendapatkan gambaran yang jelas tentang Arthropoda.
c. Memberi saran dan alternatif pemecahan masalah terkait permaslahan Arthropoda.

C. Ruang Lingkup
Karena luas nya permasalah tentang infeksi dan banyaknya literatur yang berkebaan dengan proses infeksi maka penulis hanya membatasi penulisan tentang proses Arthropoda.

D. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode deskriptif yaitu memberi gambaran tentang Arthropoda yang dilakukan dengan cara :
a. Studi perpustakaan yaitu dengan pendekatan teoritis untuk mendapatkan dasar-dasar ilmiah yang berhubungan dengan permasalahan dalam makalah ini.
b. Browsing melalui layananan internet untuk menambah literatur yang ada.

E. Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun secara sistematis yang terdiri dari beberapa bab yaitu :
Bab I : Pendahuluan yang terdiri dari Latar belakang, Tujuan penulisan, Ruang lingkup, Metode Penulisan, Sistematika Penulisan.
Bab II : Landasan teoritis yang berisikan tentang pembahasan Arthropoda.
Daftar Pustaka










BAB II
LANDASAN TEORITIS

A. Konsep Dasar
Insecta sering disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa berarti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki. Heksapoda berarti hewan berkaki enam. Diperkirakan jumlah insecta lebih dari 900.000 jenis yang terbagi dalam 25 ordo. Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali variasi dalam kelas insecta baik bentuk maupun sifat dan kebiasaannya.
B. Ciri-ciri Insecta, antara lain:
Adapun ciri-ciri dari inescta adalah :
1. Tubuh dapat dibedakan dengan jelas antara kepala, dada dan perut.
2. Kepala dengan:
a. Satu pasang mata facet (majemuk), mata tunggal (ocellus), dan satu pasang antena sebagai alat peraba.
b. Alat mulut yang disesuaikan untuk mengunyah, menghisap, menjilat dan menggigit.
Bagian mulut ini terdiri atas rahang belakang (mandibula), rahang depan (maksila), dan bibir atas (labrum) serta bibir bawah (labium)
3. Dada (thorax) terdiri atas tiga ruas yaitu prothorax,mesothorax dan metathorax. Pada segmen terdapat sepasang kaki.

4. Kaki berubah bentuk disesuaikan dengan fungsinya yakni:
a. Kaki untuk menggali (anjing tanah)
b. Kaki untuk meloncat (belalang)
c. Kaki untuk berenang (kumbang air)
d. Kaki untuk pengumpul serbuk sari
e. Kaki untuk berjalan (kumbang tanah)
f. Kaki untuk memegang (belalang sembah)

Pada setiap mesotoraks (mesothorax) dan metatoraks (metathorax) terdapat dua pasang sayap, tetapi ada pula yang tidak memiliki sayap. Perut (abdomen) memiliki sebelas (11) ruas atau beberapa ruas saja. Pada belalang betina, bagian belakang perut terdapat ovipositor yang berfungsi untuk meletakkan telurnya. Pada segmen pertama terdapat alat pendengaran atau membran tympanum. Alat pencernaan terdiri atas: mulut, kerongkongan, tembolok, lambung, usus, rektum dan anus.
Umumnya serangga mengalami perubahan bentuk (metamorfosis) dari telur sampai dewasa. Klasifikasi (penggolongan) Insecta (serangga) Serangga dalam perkembangannya menuju dewasa mengalami metamorfosis. Metamorfosis adalah perubahan bentuk serangga mulai dari larva sampai dewasa. Adapula serangga yang selama hidupnya tidak pernah mengalami metamorfosis, misal kutu buku (Episma saccharina). Berdasarkan metamorfisnya, serangga dibedakan atas dua kelompok, yaitu: Hemimetabola dan Holometabola.
Hemimetabola
Hemimetabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Dalam daur hidupnya Hemimetabola serangga mengalami tahapan perkembangan sebagai berikut:
Telur Imago (dewasa), ialah fase yang ditandai telah berkembangnya semua organ tubuh dengan baik, termasuk alat perkembangbiakan serta sayapnya.
Kelompok Hemimetabola meliputi beberapa ordo, antara lain:
1. Achyptera atau Isoptera
2. Orthoptera
3. Odonata
4. Hemipter
5. Homoptera
Berikut pelajarilah uraian ordo-ordo tersebut satu persatu dan dimuali dari ordo Archyptera/Isoptera.
Tipe mulut menggigit.
Contoh: Reticulitermis flavipes (rayap atau anai-anai)
Keterangan:
Pada rayap terjadi polimorfisme, artinya di dalam satu spesies terdapat bermacam-macam bentuk dengan tugas yang berbeda. Rayap hidup berkoloni, dalam koloni ini terjadi pembagian tugas kerja, yaitu:
Raja, yaitu laron (rayap jantan fertil), tugasnya melestarikan keturunan.
Ratu, yakni laron (rayap betina fertil). Biasanya tubuh gemuk dan tugasnya adalah bertelur.
Serdadu, rayap yang bertugas mempertahankan sarang dan koloni dari gangguan hewan lain.
Pekerja, rayap yang bertugas memberi makan ratu dan raja, serta menjaga sarang dari kerusakan. Sifat rayap pekerja dan rayap serdadu bersifat steril.
Perhatikan perkembangan rayap dari telur sampai dewasa pada bagan berikut ini!
Ciri-ciri ordo Orthoptera:
Ordo Orthoptera (serangga bersayap lurus)
Memiliki satu pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan sempit disebut tegmina. Sayap belakang tipis berupa selaput. Sayap digunakan sebagai penggerak pada waktu terbang, setelah meloncat dengan tungkai belakangnya yang lebih kuat dan besar.
Hewan jantan mengerik dengan menggunakan tungkai belakangnya pada ujung sayap depan, untuk menarik betina atau mengusir saingannya.
Hewan betinanya mempunyai ovipositor pendek dan dapat digunakan untuk meletakkan telur.
Tipe mulutnya menggigit
Contoh:
Belalang (Dissostura sp)
- Belalang ranting (Bactrocoderma aculiferum)
- Belalang sembah (Stagmomantis sp)
- Kecoak (Blatta orientalis)
- Gangsir tanah (Gryllotalpa sp)
- Jangkrik (Gryllus sp)
Ordo Odonata
Ciri-ciri Ordo Odonata
Mempunyai dua pasang sayap
- Tipe mulut mengunyah
- Metamorfosis tidak sempurna
- Terdapat sepasang mata majemuk yang besar
- Antenanya pendek
- Larva hidup di air
- Bersifat karnivora
Contohnya :
- Capung (Aeshna sp)
- Capung besar (Epiophlebia)
Ordo Hemiptera (bersayap setengah)
Ciri-ciri Hemiptera :
Mempunyai dua pasang sayap, sepasang tebal dan sepasang lagi seperti selaput.
Tipe mulut menusuk dan mengisap
Metamorfosis tidak sempurna.
Contohnya :
- Walang sangit (Leptocorixa acuta)
- Kumbang coklat (Podops vermiculata)
- Kutu busuk (Eimex lectularius)
- Kepinding air (Lethoverus sp)
Ordo Odonata
Ciri-ciri Ordo Odonata
Mempunyai dua pasang sayap
- Tipe mulut mengunyah
- Metamorfosis tidak sempurna
- Terdapat sepasang mata majemuk yang besar
- Antenanya pendek
- Larva hidup di air
- Bersifat karnivora
Contohnya :
- Capung (Aeshna sp)
- Capung besar (Epiophlebia)
Ordo Hemiptera (bersayap setengah)
Ciri-ciri Hemiptera :
Mempunyai dua pasang sayap, sepasang tebal dan sepasang lagi seperti selaput.
Tipe mulut menusuk dan mengisap
Metamorfosis tidak sempurna.
Contohnya :
- Walang sangit (Leptocorixa acuta)
- Kumbang coklat (Podops vermiculata)
- Kutu busuk (Eimex lectularius)
- Kepinding air (Lethoverus sp)
Ordo Homoptera (bersayap sama)
Ciri-ciri Homoptera :
Tipe mulut mengisap
- Mempunyai dua pasang sayap
- Sayap depan dan belakang sama, bentuk transparan.
- Metamorfosis tidak sempurna.
Contohnya :
- Tonggeret (Dundubia manifera)
- Wereng hijau (Nephotetix apicalis)
- Wereng coklat (Nilapervata lugens)
- Kutu kepala (Pediculushumanus capitis)
- Kutu daun (Aphid sp)
Mempunyai 2 pasang sayap yang dilapisi sisik.
Kelompok Holometabola
Holometabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Tahapan dari daur serangga yang mengalami metamorfosis sempurna adalah telur – larva – pupa – imago. Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa. Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ. Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan.
Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, kelompok Holometabola ini meliputi 6 ordo, yaitu ordo:
1. Neuroptera
2. Lepidoptera
3. Diptera
4. Coleoptera
5. Siphonoptera
6. Hymenoptera
Selanjutnya pelajarilah uraian tiap-tiap ordo dan dimulai dengan ordo Neuroptera.
Ordo Neuroptera (serangga bersayap jala)
Ciri serangga ini adalah mulut menggigit, dan mempunyai dua pasang sayap yang urat-uratnya berbentuk seperti jala.
Contoh: undur-undur – metamorfosis sempurna (siklus hidupnya: telur, larva, pupa (kepompong), imago)
Ordo Lepidoptera (bersayap sisik)
Ciri-ciri ordo Lepidoptera:
Mempunyai 2 pasang sayap yang dilapisi sisik.
Metamorfosis sempurna, yaitu memiliki siklus hidup: telur – larva – kepompong (pupa) – imago
Pupa mummi: bagian badan kepompong terlihat dari luar
Pupa kokon, bagian tubuh pupa terlindung kokon.
Tipe mulut mengisap dengan alat penghisap berupa belalai yang dapat dijulurkan.
Ordo Lepidoptera dibagi menjadi 2 sub ordo:
Sub ordo Rhopalocera (kupu-kupu siang)
Contohnya:
- Hama kelapa (Hidari irava)
- Hama daun pisang (Erlonata thrax)
- Kupu-kupu pastur (Papiliomemnon)
- Kupu sirama-rama (Attacus atlas)
Sub ordo Heterocera (kupu-kupu malam)
Sering juga disebut ngengat. Hidup aktif pada malam hari. Jika hinggap kedudukan sayap mendatar membentuk otot.
Contohnya:
- Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
- Ulat jengkol (Plusia signata)
- Kupu ulat sutra (Bombyx mori)
Ordo Siphonoptera (bangsa pinjal)
Ciri-ciri ordo Siphonoptera :
Serangga ini tidak bersayap, kaki sangat kuat dan berguna untuk meloncat.
Mempunyai mata tunggal.
Tipe mulut mengisap
Segmentasi tubuh tidak jelas (batasan antara kepala – dada dan perut tidak jelas)
Metamorfosis sempurna
Contoh:
Pinjal manusia (Pubex irritans)
Pinjal anjing (Ctenocephalus canis)
Pinjal kucing (Ctenocephalus felis)
Pinjal tikus (Xenopsylla cheopis), pinjal pada tikus dapat menularkan kuman pes / sampar.
Ordo Hymenoptera (bersayap selaput)
Ciri-ciri ordo Hymenoptera:
Mempunyai dua pasang sayap, tipis seperti selaput.
Tipe mulut menggigit.
Contoh:
Lebah madu (Apis mellifera)
Kumbang pengisap madu (Xylocopa) biasanya melubangi kayu pada bangunan rumah
Peranan Insecta dalam Kehidupan Manusia
Seperti halnya hewan-hewan invertebrata lainnya, insecta pun ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan, diantaranya adalah:
Insecta yang menguntungkan
Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat membantu para petani karena dapat membantu proses penyerbukan pada bunga.
Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Misal: lebah madu (Apis mellifera).
Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang dapat menghasilkan sutra (contoh: Bombix mori).
Untuk dimakan, misal laron, gangsir dan larva lebah (tempayak) yang dapat diperoleh secara musiman.
Merupakan mata rantai makanan yang amat penting bagi kehidupan.
Beberapa insecta yang merugikan antara lain
Menularkan beberapa macam bibit penyakit seperti tikus, kolera dan disentri oleh lalat dan kecoak
Merusak tanaman budidaya manusia, misal: belalang, kumbang kelapa, ulat.
Menyebabkan penyakit pada tanaman, misal: Nilapervata lugens (wereng) menyebabkan penyakit virus tungro, belalang (walang sangit) yang mengisap cairan biji padi muda sehingga tanaman padi menjadi puso.
. Beberapa insecta yang merugikan antara lain
Menularkan beberapa macam bibit penyakit seperti tikus, kolera dan disentri oleh lalat dan kecoak.
Merusak tanaman budidaya manusia, misal: belalang, kumbang kelapa, ulat.
Menyebabkan penyakit pada tanaman, misal: Nilapervata lugens (wereng) menyebabkan penyakit virus tungro, belalang (walang sangit) yang mengisap cairan biji padi muda sehingga tanaman padi menjadi puso.
Parasit pada manusia (mengisap darah), misal: nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk.
Merusak bahan makanan yang disimpan (tepung kedelai) oleh berbagai Coleoptera, misal: kumbang
beras.
Serangga banyak yang hidup parasit pada ternak maupun ikan.
Dapat merusak bahan bangunan, misal: kumbang kayu dan rayap.







BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Insecta sering disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa berarti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki. Heksapoda berarti hewan berkaki enam. Diperkirakan jumlah insecta lebih dari 900.000 jenis yang terbagi dalam 25 ordo. Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali variasi dalam kelas insecta baik bentuk maupun sifat dan kebiasaannya.
Ciri-ciri Insecta, antara lain:
Adapun ciri-ciri dari inescta adalah :
1. Tubuh dapat dibedakan dengan jelas antara kepala, dada dan perut.
2. Kepala dengan:
a. Satu pasang mata facet (majemuk), mata tunggal (ocellus), dan satu pasang antena sebagai alat peraba.
c. Alat mulut yang disesuaikan untuk mengunyah, menghisap, menjilat dan menggigit.
Bagian mulut ini terdiri atas rahang belakang (mandibula), rahang depan (maksila), dan bibir atas (labrum) serta bibir bawah (labium)
3. Dada (thorax) terdiri atas tiga ruas yaitu prothorax,mesothorax dan metathorax. Pada segmen terdapat sepasang kaki.


Daftar Pustaka

Baratawidjaja, Karnen Garna. 1991. INSECTISIDA DASAR. FKUI: Jakarta.
Pusat Pendidikan. 1989. IMUNOLOGI. Balai Kesehatan RI: Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar